Waspada! Kista Bartholin Pecah dan Bernanah Bisa Jadi Tanda Infeksi Lho

Klinik Utama Sentosa, Jakarta – Kista bartholin adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar bartholin, yang terletak di kedua sisi bibir vagina, mengalami penyumbatan. Kelenjar bartholin memiliki fungsi sebagai kelenjar yang mengeluarkan cairan pelumas untuk melumasi vagina pada saat berhubungan seksual.

Ketika kelenjar ini tersumbat, maka cairan tersebut akan menumpuk dan membentuk kista. Kista ini bisa menimbulkan rasa nyeri atau sakit, tergantung pada ukurannya. Namun, pada kasus yang lebih parah, kista bartholin dapat pecah dan bernanah akibat terinfeksi bakteri.

Bahaya Kista Bartholin Pecah dan Mengeluarkan Nanah

Satu risiko yang perlu diwaspadai adalah ketika kista bartholin pecah dan mengeluarkan nanah. Pecahnya kista ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tekanan pada area genital, infeksi bakteri, atau cedera.

Ketika kista bartholin pecah, risiko infeksi akan meningkat secara signifikan. Nanah yang keluar dari kista mengandung bakteri, dan jika bakteri ini masuk ke dalam aliran darah, maka dapat menyebabkan kondisi serius seperti sepsis.

Selain sepsis, infeksi juga dapat menyebar ke area genital. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri yang lebih intens, kemerahan yang memburuk, dan bahkan abses yang memerlukan perawatan medis yang serius.

Tindakan Pencegahan dan Pengobatan

Untuk mencegah risiko infeksi pada kista bartholin yang pecah dan bernanah, ada beberapa langkah yang bisa di ambil, seperti:

1. Jangan Mencoba Memecahkan Kista Sendiri

Ketika kista bartholin semakin membesar, sebaiknya hindari untuk mencoba memecahkan kista sendiri. Hal ini bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut dan komplikasi yang lebih serius.

2. Kompres Hangat

Kompres hangat dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan membantu nanah keluar dari kista. Namun, pastikan menggunakan air yang hangat dan tidak telalu panas, untuk menghindari iritasi kulit.

3. Konsultasikan dengan Dokter

Jika Anda mengalami kista bartholin yang pecah dan bernanah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi setiap pasien.

4. Jalani Pengobatan Medis dengan Tepat

Terkadang, kista bartholin yang tenfeksi atau memiliki ukuran yang besar, memerlukan tindakan medis lebih lanjut, seperti marsupialisasi, drainase, atau pengangkatan kelenjar bartholin.

Kesimpulan

Kista bartholin yang pecah dan mengeluarkan nanah, bisa menjadi tanda infeksi yang serius. Untuk itu, selalu waspada terhadap gejala ini dan segera konsultasikan dengan dokter jika mengalaminya.

Sumber: Klinik Utama Sentosa

Jika Anda mengalami kondisi ini, Anda dapat menghubungi dokter melalui layanan konsultasi online di Klinik Utama Sentosa. Layanan ini dapat Anda akses melalui chat online, telepon, atau whatsapp ke nomor berikut 0812-1230-6885 secara gratis dan tersedia 24 jam.